Tampilkan postingan dengan label Inspirasi Motivasi dan Kisah Sukses. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi Motivasi dan Kisah Sukses. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 November 2011

5 Prinsip Transformasional untuk Karir dan Kehidupan yang Sukses

 5 Prinsip Transformasional untuk Karir dan Kehidupan yang Sukses

Apakah Anda adalah pribadi yang mempunyai tipikal seperti orang kebanyakan yang selalu mempertanyakan, apakah mungkin bisa mendapatkan karir terbaik untuk diri Anda sendiri, dalam perekonomian yang sedang bergejolak seperti saat ini ? (Mungkin salah satu dari skenario berikut ini akan menginspirasi Anda kembali dari usaha untuk mengejar karir dan kehidupan yang Anda inginkan).
  • Apakah Anda merasa takut karena Anda mencintai pekerjaan Anda, tetapi tetap mendengar rumor PHK, atau ..
  • Pernahkah Anda berada dalam proses pencarian kerja selama beberapa waktu namun tanpa hasil yang diharapkan ?!
  • Anda kecewa dengan pekerjaan/ karir Anda saat ini tetapi Anda sendiri percaya bahwa Anda lebih baik tetap bertahan karena setidaknya Anda memiliki pekerjaan
  • Apakah Anda pikir itu terlalu terlambat dalam hidup Anda untuk melakukan apa yang Anda benar-benar cintai, atau ..
  • Apakah Anda sebenarnya siap untuk melakukan apa yang Anda cintai dan hanya tidak yakin bagaimana sih caranya untuk memulai hal tersebut ?!
Anda pasti meremehkan hal apa yang mungkin bagi Anda. Anda adalah PEMIMPIN dari karir dan kehidupan Anda, dan seperti bisnis yang sukses tentu akan ada saatnya waktu untuk merenung, memperbarui atau menemukan kembali segala sesuatu yang telah dijalani, yang adalah kunci untuk sukses berkelanjutan dan pemenuhan jati diri Anda.
 

Bila Anda menerapkan 5 prinsip-prinsip transformasional yang disajikan berikut ini, Anda akan memiliki satu halaman rencana pribadi yang dapat membawa Anda :
  1. Menjadi seorang PEMIMPIN yang proaktif bagi karir Anda sendiri
  2. Menjadi diakui sebagai pemimpin yang hadir dalam tiap lini kehidupan Anda sendiri
  3. Mendapatkan promosi bagi diri Anda secara layak dan banyak lagi (Ya! Bahkan pada saat ini juga!)
  4. Memiliki karir sesuai dengan apa yang Anda cintai, dan
  5. Menjaga agar hidup Anda tetap dalam keseimbangan juga.
"Segala sesuatu dalam hidup Anda adalah sebagai kendaraan untuk transformasi hidup Anda, maka Gunakanlah hal itu!"

Karir dan kehidupan yang Anda paling inginkan adalah hal yang mungkin ketika Anda bersedia untuk bergerak ke arah impian Anda. Terapkan
5 prinsip-prinsip transformasional berikut untuk hidup Anda demi membuat perubahan yang diperlukan dan menemukan awal kehidupan yang baru.


 

Prinsip 1 - Hargai keberhasilan tahun lalu 
Dimulai dengan sikap syukur merupakan langkah pertama yang penting untuk waktu transformasi. Sediakan waktu untuk menuliskan apa yang Anda lakukan dengan baik dan apa yang Anda rasa paling membanggakan dalam karir Anda. Tanpa keraguan, Anda akan mencapai beberapa hal yang menakjubkan.  

Ketika Anda mengakui dan menghargai keberhasilan Anda, maka Anda mengambil tanggung jawab untuk kehebatan diri Anda. Anda bahkan dapat pergi sejauh mungkin untuk memberikan diri Anda sekedar tepukan tangan di punggung atau pelukan yang sangat besar. Berikan penghargaan, dimana hal ini disebabkan karena Anda memang mengagumkan! Luangkan waktu sejenak untuk membuat daftar karir dan prestasi hidup Anda di tahun ini.

Prinsip 2 - Pelajari pelajaran Anda 

Apa yang Anda pelajari dari keberhasilan dan kekecewaan akan mengungkapkan pelajaran hidup utama yang benar-benar bermakna. Tanyakan pada diri sendiri, "Bagaimana saya bisa mencapai prestasi ini"? Jawaban yang bijaksana dari diri Anda akan mengungkap kemampuan, kekuatan dan perilaku Anda secara konsisten yang menunjukkan sikap dan sifat untuk sukses.

Kedua, tanyakan pada diri sendiri, "Apa pelajaran yang harus dipelajari dari kekecewaan/ kegagalan saya"? Jawabannya akan mengungkapkan kepada Anda untuk dijadikan pengingat atau saran untuk diri sendiri. Dengan demikian, Anda adalah guru bagi diri Anda sendiri dan memberikan inspirasi yang besar dan motivasi untuk diri sendiri. Hal-hal ini mungkin merupakan pedoman sederhana yang Anda ikuti seperti :
  • Mengingat apa yang terjadi
  • Menghargai setiap hubungan
  • Katakanlah "ya" untuk langkah berikutnya
  • Kepercayaan terhadap proses yang dijalani
Anda adalah sumber kebijaksanaan terbaik untuk diri Anda sendiri. Dapatkah Anda bayangkan hasil yang Anda dapat capai ketika Anda mengambil waktu untuk belajar dari prestasi dan kekecewaan Anda ? Tuliskan 3 pernyataan nasihat kepada diri sendiri untuk kesuksesan masa depan. Jaga agar tulisan tetap pendek sehingga berkesan di pikiran Anda dan merupakan sebuah pernyataan yang positif.

Prinsip 3 - Perubahan menuju suatu paradigma yang menguatkan dan hidup di dalam gairah Anda 

Prinsip ini adalah tentang hidup dari tempat kebenaran dalam diri Anda ... kehebatan sejati Anda ... tempat di dalam hati Anda di mana Anda bernyanyi. Yang paling penting untuk menjadi sukses adalah untuk berhubungan dengan apa yang telah menahan Anda. Lebih dari itu adalah kemungkinan terhadap keyakinan yang membatasi diri Anda. Salah satu keyakinan paling umum yang akan membatasi diri Anda sebagai orang yang hidup adalah pernyataan "Saya tidak cukup baik".  

Kepercayaan ini antara lain akan menyabotase kesuksesan Anda dan memblokir kemampuan Anda untuk hidup gairah hidup Anda dan mencapai tujuan Anda.
Kenali hal tersebut untuk apa tujuannya dan satu demi satu biarkan hal tersebut pergi dan gantilah dengan pernyataan jujur ​​yang positif, secara pribadi dan di masa sekarang ("Apa yang saya letakkan di pikiran saya untuk saya capai ?"). Yang paling penting, bersedialah untuk meminta bantuan. Banyak dari kita yang percaya bahwa melanggar pola keyakinan lama memerlukan intervensi ilahi. Apa paradigma baru yang memberdayakan hidup Anda?


Prinsip 4 - Hidup sesuai dengan nilai-nilai dan peran kunci 

Jadilah jelas tentang apa yang sebenarnya membuat Anda beranjak dari tempat tidur di pagi hari. Apa prinsip-prinsip pribadi atau standar (nilai) hidup Anda? Nilai adalah penggerak tersembunyi di balik tujuan Anda.  

Nilai-nilai apa yang paling penting dalam hidup Anda?Kunci untuk memiliki keseimbangan dalam hidup Anda adalah kemampuan Anda untuk mengintegrasikan nilai-nilai ini dengan peran utama hidup Anda. 
 
Bayangkan hidup sebagai suatu permainan di mana Anda menyulap sekitar lima bola di udara. Sebagai contoh, Anda menamakan kelima bola tersebut dengan nama berikut ini : "bekerja", "keluarga", "kesehatan", "teman" dan "semangat", dan Anda menjaga semua ini tetap berada di udara. Anda akan segera memahami bahwa bekerja adalah sebuah bola karet. Jika Anda jatuhkan, itu akan memantul kembali. Tapi empat bola lainnya, yaitu keluarga, kesehatan, teman dan semangat adalah terbuat dari kaca. Jika Anda menjatuhkan salah satu saja dari kelompok ini, maka jika mereka akan lecet, rusak atau bahkan hancur. Intinya adalah, mereka tidak akan pernah sama.


Apa peran besar yang Anda jalani dalam hidup, apakah itu sebagai : Orang Tua, Pasangan, Pemilik Usaha, Manajer, dll ? Cobalah sambil berpikir untuk mengidentifikasi peran kunci yang merupakan fokus utama (prioritas) bagi Anda di tahun ini.


Prinsip 5 - Mengatur karir utama Anda dan tujuan hidup serta melacak kesuksesan Anda. 

Nilai-nilai dan peran besar dalam hidup akan mendukung kerangka kerja untuk menetapkan tujuan pribadi dan profesional yang inspiratif. Tetapkan tujuan Anda dengan menjawab pertanyaan : "APA HASIL YANG SAYA INGINKAN UNTUK MEMBUAT TAHUN INI MENJADI TAHUN TERBAIK SAYA dalam setiap PERAN kunci dalam hidup saya ?" Luangkan waktu untuk menuliskan 10 tujuan utama Anda, ambillah tindakan yang konsisten dan yang akan melacak kesuksesan Anda.

Keindahan dalam menerapkan 5 prinsip-prinsip transformasional ini adalah hasil akhirnya nanti. Anda sekarang memiliki rencana pribadi satu halaman yang sederhana untuk diikuti.
  • Saran / Pedoman berdasarkan pelajaran yang telah Anda pelajari tadi
  • Memberdayakan paradigma Anda
  • Fokus utama (peran mana yang Anda inginkan agar terjadi terobosan dalam kinerjanya ?)
  • 10 Tujuan Utama Anda

Semoga bisa menginspirasi karir dan hidup Anda secara keseluruhan !

Salam Sukses dan Hormat Kami,

Tim Kontributor LoKerNesia

Rabu, 09 November 2011

Kisah Sukses nan Inspiratif - Mike Rini, Sang Penasihat Keuangan PBB & Bank Dunia

http://lokernesia.blogspot.com/2011/11/kisah-sukses-nan-inspiratif-mike-rini.html

Merencanakan keuangan sejatinya dilakukan siapa saja sedini mungkin. Ini penting mengingat kemampuan dan kebutuhan tiap individu dalam segi finansial berbeda-beda. Perencanaan keuangan juga perlu dimulai dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai.

Bagi Mike Rini Sutikno, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), ketiga hal tersebut menjadi prinsip utama ketika berhadapan dengan klien.

"Kebutuhan rencana keuangan tiap klien berbeda-beda. Mereka yang sedang mencari kerja, misalnya, butuh perencanaan keuangan untuk mendapatkan uang. Sementara yang sudah bekerja, butuh perencanaan keuangan untuk mengelola uang yang mereka miliki," kata Mike ketika berbincang dengan okezone, beberapa waktu lalu.

Perempuan kelahiran 12 Maret 1974 ini memulai profesi sebagai perencana keuangan sekira delapan tahun lalu. Ketika itu dia memutuskan berhenti dari pekerjaannya di sebuah bank untuk terlibat langsung dalam kegiatan perencanaan keuangan secara profesional.

Meski didukung pengalamannya di dunia perbankan, dorongan lebih besar untuk menjadi perencana keuangan ternyata datang dari panggilan hatinya. Ketika menangani nasabah di bank, perempuan berjilbab ini melihat, banyak orang masih membutuhkan bantuan dalam merencanakan keuangan.

"Apalagi ketika berhadapan dengan para nasabah yang menderita akibat krisis ekonomi pada 1997 lalu. Ada yang datang ke saya, bercerita kehilangan uang ratusan juta rupiah atau kehilangan rumah. Saya merasa ingin membantu mereka lebih banyak lagi," tuturnya.

Karier Mike sebagai perencana keuangan profesional dimulai dengan menjalani magang di berbagai lembaga penasihat keuangan seperti Safir Senduk & Rekan, dan Hijrah Institue. Selama sedikitnya dua tahun, Mike rela tidak dibayar demi mendapatkan pelajaran dan jam terbang. "Simpanan gaji saya ketika dulu di bank habis untuk biaya hidup sehari-hari," kenangnya.

Cikal bakal MRE dimulai ketika Mike mengusung nama Mike Rini dan Rekan dalam berbagai proyek perencanaan keuangannya, baik untuk klien individu maupun klien organisasi atau perusahaan. Seiring perkembangan waktu, proyek yang ditangani Mike dan timnya pun makin banyak dengan skala lebih global.

Saat ini Mike menangani proyek-proyek perencanaan keuangan dan pengembangan pemberdayaan masyarakat dari sedikitnya dua organisasi tingkat dunia, yakni Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Bank Dunia.

"Ketika tawaran proyek dari mereka masuk, maka saya mendirikan PT Mitra Rencana Edukasi (MRE) pada Maret 2007. Sebab, proyek-proyek besar seperti itu harus ditangani perusahaan berbadan hukum," imbuh penyuka seni dan kebudayaan tersebut.

Program-program yang ditangani Mike biasanya berhubungan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Berbagai proyek padat karya itu pun mengharuskan Mike mengunjungi banyak daerah di Tanah Air. Di sana, dia tak hanya memberikan penyuluhan keuangan kepada masyarakat, tetapi juga melakukan riset tentang berbagai program pemberdayaan masyarakat dan buruh migran, misalnya melalui wirausaha.

Mike mengenang, saking padatnya jadwal dan terbatasnya dana, seringkali dia tiba di tempat tujuan mepet waktu. "Tak jarang saya tidak punya waktu untuk mandi dan berganti baju. Akhirnya saya pun hanya membersihkan diri seadanya di stasiun kereta api dan langsung meluncur ke tempat penyuluhan," ujar wanita lajang ini sembari tergelak.

Selain membuat program-program analisis dan pemberdayaan masyarakat, Mike juga aktif mengampu berbagai rubrik perencanaan keuangan di banyak media massa. Dia pun membuat formulasi umum perencanaan keuangan yang dapat diterapkan semua orang dari berbagai kelompok usia dan rentang pendapatan.

Selesai Dalam Tiga Langkah 

Perempuan berjilbab ini yakin, mengelola keuangan sebenarnya tidak sulit dan dapat dilakukan semua orang. Sedikitnya ada tiga hal yang dapat diupayakan dalam merencanakan keuangan.

Pertama, mengeluarkan uang sesuai prioritas kebutuhan, bukan keinginan. Kedua, memerhatikan kewajiban seperti cicilan utang yang harus dibayar. Dan ketiga, menekan biaya hidup sehari-hari. Menurutnya, banyak pendekatan untuk berhemat. Misalnya mengurangi frekuensi jalan-jalan di mall, atau membayar segala sesuatu dengan tunai dan bukan mengandalkan kartu kredit.

"Selain itu, kita juga harus mencari sumber pendapatan lain. Jangan hanya mengandalkan gaji," tutupnya.

Langkah pertama formula tersebut adalah memetakan kekuatan finansial seseorang (assessment). Tahap ini mencakup penilaian seseorang tentang harta, utang, cash flow, dan balance sheet dalam sistem keuangannya.

Dengan bermodalkan assessment tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan keuangan seseorang. "Tujuan perencanaan keuangan tiap tentu berbeda, semua sesuai kebutuhan mereka. Ini harus ditentukan sejak awal," imbuhnya.

Setelah tujuan ditetapkan, maka seseorang yang sedang merencanakan keuangan harus mendata masalah apa saja yang timbul untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan mendata masalah tersebut, maka dia akan mudah memasuki langkah selanjutnya, yakni merumuskan solusi.

Langkah berikutnya adalah implementasi solusi tersebut. Hasil implementasi solusi ini bisa jadi sesuai tujuan, bisa juga tidak, atau bahkan melebihi harapan. Poin-poin inilah yang kemudian dievaluasi pada tahap akhir perencanaan keuangan.

"Evaluasi pada tahap akhir formula ini kemudian dapat kita jadikan assesment pada perencanaan keuangan berikutnya. Agar lebih optimal, rencana keuangan harus kita update secara berkala tiap tahun," papar Mike

Penulis buku "120 Solusi Mengelola Keuangan Pribadi" ini mengingatkan, agar efektif, perencanaan keuangan perlu dimulai sejak dini. Setidaknya di awal usia produktif seseorang.

Dia mengilustrasikan, misalnya usia produktif seseorang ada di kisaran 22-55 tahun. Selama rentang itu pula seseorang dapat bekerja untuk menghidupi dirinya. Namun, lepas usia 55 tahun dan memasuki masa pensiun, maka orang tersebut pun tidak lagi memiliki penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidupnya.

Masa usai pensiun inilah yang menjadi titik rawan kebutuhan finansial seseorang. Mike menegaskan, perencanaan keuangan yang baik selama usia produktif akan mampu membuat kehidupan masa pensiun seseorang terjamin.

"Jadi, seseorang punya kesempatan untuk mengakumulasi tabungan selama 33 tahun masa bekerja. Hasilnya dapat menjadi pegangan kita ketika memasuki masa pensiun. Inilah pentingnya merencanakan keuangan. Sebab kita kan tidak bisa selamanya mendapatkan penghasilan," terang pemegang gelar Certified Financial Planner (CFP) training dari The Financial Planning Standard Board Indonesia itu.

Semoga dapat menginspirasi kita untuk terus belajar dan berkarya !

sumber : okezone.com

Selasa, 08 November 2011

Kisah Sukses : Dari Karyawan Jadi Pengusaha

http://lokernesia.blogspot.com/2011/11/kisah-sukses-dari-karyawan-jadi.html

Bermula dari usaha jasa fotokopi, ketrampilan dan bakat lelaki kelahiran 21 Mei 1975 ini mulai terasah. Didorong oleh kebutuhan keluarganya yang terus meningkat, ia mencari peluang membuka usaha sendiri, dibantu seorang kenalannya di Kantor Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Tangerang, ia membuka usaha jasa fotokopi.

Berbekal tabungan senilai Rp 500 ribu ditambah dengan pinjaman dari beberapa temannya sebesar Rp 15 juta, terbeli mesin fotokopi dan berbagai kebutuhan lain, sementara untuk operasional sehari-hari, Arta Prima, begitu Yulianto menamai usahanya, masih mengandalkan pinjaman temannya.

Seiring perjalanan waktu, usaha Yulianto pun terus berkembang. Terlebih di kompleks Depdiknas, Arta Prima merupakan satu-satunya usaha fotokopi yang menangani hampir sebagian besar penggandaan surat ataupun dokumentasi lain di departemen itu. Hal ini menaikkan omset penjualannya sampai Rp 5-10 juta dalam sebulan. Kepercayaan yang sama dari Telkomsel dan Indosat juga untuk menggandakan materi pelatihan dan berbagai kebutuhan lain yang berhubungan dengan masalah percetakan pun dapat diraihnya.

Untuk mengatasi beban kerja, selain merekrut pegawai, di awal tahun 2003 itu ia mulai mengajukan kredit mikro ke BNI Cabang Palmerah, Jakarta sebesar Rp 50 juta, yang sedianya akan dipakai untuk membeli dua mesin fotokopi dan perlengkapan lain. Hanya dalam tempo tiga hari, modal usaha yang dibutuhkan disetujui, karena dinilai cukup layak (omset Yulianto cukup besar untuk ukuran pengusaha kecil, keberadaan Depdiknas sebagai pelanggan tetap, membuat resiko usahanya lebih kecil) untuk diberikan pinjaman, dengan masa pelunasan selama tiga tahun.

Sementara untuk memperluas pasar ia juga membuka cabang. Pada awal 2006 dengan total dana sebesar Rp 15 juta, ia membuka cabang di daerah Mampang, Jakarta Selatan, sekaligus menambahnya dengan penyewaan komputer. Ekspansi ini berhasil meningkatkan omzet dan kualitas layanannya, baginya pelayanan dan hasil terbaik, adalah kunci utama mempertahankan pelanggan.

Bantuan yang diberikan BNI, mendorong Yulianto untuk mengajukan kredit baru (walaupun omset penjualannya sudah menyentuh angka Rp 30 juta sebulan) guna membeli mesin lagi. Semuanya dilandasi kepercayaan bahwa ekspansi usaha adalah jalan terbaik untuk memperbesar bisnisnya.

Semoga menginspirasi kita semua !

sumber : sukses-biz.blogspot.com

Selasa, 01 November 2011

Mantan Seorang Petugas Keamanan Menjadi Pengusaha Perumahan Mewah

Fauzi Saleh, Mantan Seorang Petugas Keamanan Menjadi Pengusaha Perumahan Mewah

Fauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini berkat kompak dengan karyawannya. Derai tawa dan langgam bicaranya khas betawi. Itulah gaya H. Fauzi Saleh dalam meladeni tamunya.

Pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona Khayangan yang hanya lulusan SMP tersebut memang lahir dan dibesarkan di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Setamat dari SMP pada tahun 1966, beliau telah merasakan kerasnya kehidupan di ibukota.

Saat itu Fauzi terpaksa bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel dengan gaji Rp 700 per minggu. Bahkan delapan tahun silam, dia masih dikenal sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan. Tapi, kehidupan ibarat roda yang berputar.

Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada diatas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan 50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji. Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17 Agustus, tahun baru dan hari ulang tahun Fauzi. Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid miliknya di kompleks perumahan Pesona Depok.

Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih. “Karena mereka bekerjalah saya mendapat rezeki.”, katanya. Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk
memajukan perusahaan. Seluruh karyawan bekerja bahu-membahu. “Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri.” Katanya.

Prinsip manajemen “Bismillah” itu telah dilakukan ketika mulai berusaha pada tahun 1989 silam, yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai tukang taman,sebesar 30 juta, beliau kemudian membeli tanah 6 x 15 meter sekaligus membangun rumah di jalan jatipadang, jakarta selatan.

Untuk menyiapkan rumah itu secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar 10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa. Setiap malam jumat, Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang, selalu melakukan wirid Yasiin, zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa berhasil. Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap juga. Nasib baik memihak Fauzi. Rumah yang beliau bangun itu laku Rp 51 juta. Uang hasil penjualan itu selanjutnya digunakan untuk membeli tanah,
membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga pada 1992 usaha Fauzi membesar. Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah mewah Pesona Depok 1 dan dilanjutkan dengan 360 unit rumah pesona Depok 2. Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah. Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4 masih dalam tahap pematangan tanah.

Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600 juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan pertengahan september lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Setiap orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat. Setelah itu, ketika
beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana berlangsung sangat akrab. Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Tidak ada perbedaan antara bawahan dan atasan. Menurut Fauzi, beliau sendiri tidak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini.

“Ini semua dari Alloh. Saya tidak ada apa2nya.” Kata pria yang sehari-hari berpenampilan sederhana ini. Karena menyadari bahwa semua harta itu pemberian Alloh, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan. Tercatat, beberapa masjid telah dia bangun dan sejumlah kaum dhuafa dan janda telah disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut Fauzi ibarat menanam padi. “Dengan bertanam padi, rumput dan ilalang akan tumbuh. Ini berbeda kalau kita bertanam rumput, padi tidak akan tumbuh”. Kata Fauzi.

Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri. “Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan sosial.” Katanya.

Sekitar 60 % keuntungan digunakan untuk kegiatan sosial, sedangkan selebihnya dipakai sebagai modal usaha. Sejak empat tahun lalu, ada Rp 70 milyar yang digunakan untuk kegiatan sosial.

“Jadi, keuntungan perusahaan ini adalah nol.” Kata Fauzi. ” Jika setiap bangun pagi , kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang
telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia”

Senin, 24 Oktober 2011

Kisah Pengusaha Sukses Eka Tjipta Widjaja (Pemilik Sinar Mas Group)

http://lokernesia.blogspot.com/2011/10/kisah-pengusaha-sukses-eka-tjipta.html

Eka Tjipta Widjaja (lahir di Coan Ciu, Fujian, Republik Rakyat Cina dengan nama Oei Ek Tjhong, 3 Oktober 1923) adalah pengusaha dan pendiri serta pengendali Grup Sinar Mas. Ia merupakan orang kedua terkaya di Indonesia menurut Majalah Globe Asia dengan kekayaan mencapai 4 milyar Dolar Amerika Serikat.

Eka Tjipta dilahirkan dari keluarga miskin di Fujian, Republik Rakyat Cina. Pada tahun 1931. ia melakukan migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Ia juga merupakan pendiri dari Yayasan Eka Tjipta Foundation.

Jiwa bisnisnya sudah telihat ketika ia berusia sembilan tahun. Saat itu, Eka dan keluarganya hidup dalam kemiskinan. Eka pun membantu sang ayah berjualan di Ujung Pandang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Eka pun berjualan dari rumah ke rumah. Walaupun hanya dapat berkomunikasi dalam bahasa Hokkian, Eka tidak patah semangat untuk berjualan. Ia banyak menggunakan bahasa "Tarzan", yaitu dengan menujuk-nunjuk atau menggunakan bahasa tubuh untuk menjual barang bawaannya. 

Karena terdidik dengan pola sebagai pedagang, ia pun memutuskan untuk berusaha sendiri pada usia yang masih sangat belia, 15 tahun. Usaha pertama yang dilakukannya adalah menjual biskuit dan gula-gula. Namun karena tidak ada modal, Eka lantas bermaksud mengambil barang dulu dan kelak setelah menjadi uang baru dibayar. Tentunya, ia tak langsung dipercaya. Ia banyak sekali mendapat penolakan di beberapa toko grosir. 

Ditolak di beberapa grosir tak membuatnya berputus asa. Eka pun menaruh jaminan ijazah SD sebagai identitas untuk bisa mengambil barang-barang dagangannya. Dengan cara ini, ia pun pelan-pelan bisa mendapat kepercayaan mengambil barang tanpa harus membayar di muka, meski barang yang bisa dijual tidak banyak. Kala itu, ia mendapat jatah empat buah kaleng biskuit dan gula-gula kembang senilai 21,50 gulden. Dengan barang jualan itu, ia selalu bersemangat berjualan dengan bersepeda ke toko-toko di wilayah Makasar. Pelan tapi pasti, usaha ini terus berkembang hingga akhirnya ia bisa berjualan dengan menyewa becak. 

Saat mulai berkembang, bisnisnya sempat goncang. Ketika Jepang masuk Makasar tahun 1941, ia jatuh miskin lagi. Tetapi Eka memang tipikal orang yang pantang menyerah. Meski jatuh berkali-kali, ia tetap semangat membangun kembali usahanya. Saat itulah ia melihat truk-truk tentara Jepang yang sedang membuang bongkahan. Eka melihat sak-sak tepung terigu, semen, besi-besi bekas, dan merasa barang-barang itu merupakan peluang bisnis yang bisa digarap untuk kembali membangun usaha. Barang-barang bekas tersebut lantas dibawanya kembali ke rumah, dibungkus seperti semula, kemudian dijualnya. Perkiraannya ternyata tepat. Barang bekas itu ternyata laku. 

Itulah gambaran keuletan seorang Eka Tjipta. Figurnya memang dikenal pantang menyerah. Dengan kekayaan mental itu, usaha demi usaha yang dirintis oleh Eka berbuah manis. Kini, dengan Sinar Mas-nya, ia telah memiliki empat sayap bisnis utama yang meliputi bisnis finansial, bubur kertas (pulp) dan kertas, agrobisnis, dan real estate. Bisnis keuangan dikendalikan Sinar Mas Multiartha, sementara usaha pulp di bawah Asia Pulp & Paper. Sementara itu, kelompok agrobisnis dikendalikan Smart Corp dan propertinya ada di bawah kendali Duta Pertiwi. 

Eka bukan hanya memiliki jiwa bisnis, namun ia juga memiliki jiwa sosial. Untuk itu Eka mendirikan yayasan "Eka Tjipta Foundation" sebagai bentuk kepedulian sosialnya. Eka berusaha menunjukkan kepedulian dengan mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang di antaranya  memberikan perhatian pada persoalan pembangunan sosial kemasyarakatan. 

Berada ditengah-tengah perekonomian keluarga yang sulit membuat Eka harus berjuang membantu orangtua mencukupi kebutuhan mereka. Semangat dan tekad yang kuat untuk membantu keluarganya berbuah manis. Berbagai pengalaman pahit dalam berdagang ia jalani dengan sikap optimis. Eka merupakan sosok yang tidak mudah putus asa dan pantang menyerah. Ketika gagal ia mampu untuk bangkit lagi. Bangkit dengan membaca peluang yang ada disekitarnya. Kekayaan mental seperti inilah yang perlu selalu kita miliki untuk menjadi seorang pemenang, dalam segala bidang.

Semoga Sukses !

Hormat Kami,
Tim Kontributor LoKerNesia

Kamis, 20 Oktober 2011

Kisah Sukses seorang pengusaha besar bernama Sudono Salim atau Liem Sioe Liong

http://lokernesia.blogspot.com/2011/10/kisah-sukses-seorang-pengusaha-besar.html


Sudono Salim atau Liem Sioe Liong (lahir di Tiongkok, 10 September 1915) adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri Grup Salim. Kepemilikan Grup Salim meliputi Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, Indomaret, Indomarco, dan lain-lain. Ia dikenal luas masyarakat dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto dan saat ini, ia tinggal di Singapura. Usahanya diteruskan anaknya yakni Anthony Salim dan menantunya Franciscus Welirang.


Siapa yang tidak kenal Sudono Salim atau Liem Soei Liong, usahawan sukses kelas dunia? Ia mendirikan Grup Salim. Grup ini, antara lain melahirkan Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, Bogasari, Bank Central Asia, dan lain-lain. Pria yang akrab disapa Om Liem ini juga pernah menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dan Asia. Bahkan, ia sempat masuk daftar "100 Orang Terkaya di Dunia". Apa rahasianya, hingga bisa jadi pengusaha besar?


Pertama, Om Liem punya bakat dan naluri bisnis yang luar biasa. Kedua, ia mengembangkan sifat-sifat ini: pekerja keras, pantang menyerah, dan tekun! Katanya, kepada harian "Kompas" di Singapura: jika ingin sukses, jangan berpangku tangan saja. Semasa muda, bekerjalah habis-habisan. Bersemangatlah dan efektif dalam menggunakan waktu. Jangan cuti lama-lama, jangan selalu jalan-jalan, dan jangan tidur cepat! Jangan pula mudah menyerah pada kesulitan.


Bagaimana kalau gagal dalam usaha? Jangan putus asa. Bangun lagi dengan kiat baru! Begitu seterusnya hingga Anda menemukan formula paling pas untuk sukses. Kalau Anda mudah putus asa, sebaiknya jadi pekerja saja, jangan jadi usahawan...!


Selain itu, jadilah pengusaha yang memiliki karakter yang baik. Orang yang sukses dengan cara curang, pasti akan segera gulung tikar karena orang-orang/publik menolaknya. Oleh karena itu, lebih baik untung lebih sedikit, namun diusahakan secara jujur dan ikhlas. Kita bisa tidur lebih nyenyak dan tidak punya beban.


"Memang benar, seorang pengusaha harus banyak akal," kata Om Liem. "Tapi, jangan curang. Jangan ambil milik orang lain."


Terakhir, Om Liem mengingatkan: rajinlah membantu fakir miskin. Tujuannya, agar jiwa kita terasah untuk selalu berbagi.


Kini, di usianya yang sudah senja, Om Liem tinggal di Bukit Timah, Singapura. Sesekali, ia pergi ke kantornya yang sederhana, untuk bersosialisasi. Banyak teman-teman yang datang berguru padanya, untuk menjadi seorang pengusaha besar.

Rabu, 19 Oktober 2011

Kisah Sukses Pengusaha Bob Sadino

http://lokernesia.blogspot.com/2011/10/kisah-sukses-pengusaha-bob-sadino.html


Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.


Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.


Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.


Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.


Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.


Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.


Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.


Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.


Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.


Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.


Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.


Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.


Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.


Anak Guru


Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.


Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.


Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”


Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.


”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.


Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.


Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.


Nama :
Bob Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :
Islam


Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)


Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)


Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981


Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618


Referensi :


- http://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino

Selasa, 18 Oktober 2011

Kisah Nyata Seorang OB menjadi Vice President Citibank

Kisah Nyata Seorang OB menjadi Vice President Citibank

Sekitar tahun 60an Houtman memulai karirnya sebagai perantau, berangkat dari desa ke jalanan Ibukota. Merantau dari kampung dengan penuh impian dan harapan, Houtman remaja berangkat ke Jakarta. Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh. Houtman pun memilih bertahan hidup dengan profesi sebagai pedagang asongan, dari jalan raya ke kolong jembatan kemudian ke lampu merah menjajakan dagangannya.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya.

Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.

Sampai suatu saat Houtman mendapat panggilan kerja dari sebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.

Tapi Houtman tetap bangga dengan jabatannya, dia tidak menampik pekerjaan. Diterimanyalah jabatan tersebut dengan sebuah cita-cita yang tinggi. Houtman percaya bahwa nasib akan berubah sehingga tanpa disadarinya Houtman telah membuka pintu masa depan menjadi orang yang berbeda.

Sebagai Office Boy Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan dengan istilah bank seperti Letter of Credit, Bank Garansi, Transfer, Kliring, dll.

Suatu saat Houtman tertegun dengan sebuah mesin yang dapat menduplikasi dokumen (saat ini dikenal dengan mesin photo copy). Ketika itu mesin foto kopi sangatlah langka, hanya perusahaan perusahaan tertentu lah yang memiliki mesin tersebut dan diperlukan seorang petugas khusus untuk mengoperasikannya. Setiap selesai pekerjaan setelah jam 4 sore Houtman sering mengunjungi mesin tersebut dan minta kepada petugas foto kopi untuk mengajarinya. Houtman pun akhirnya mahir mengoperasikan mesin foto kopi, dan tanpa di sadarinya pintu pertama masa depan terbuka. Pada suatu hari petugas mesin foto kopi itu berhalangan dan praktis hanya Houtman yang bisa menggantikannya, sejak itu pula Houtman resmi naik jabatan dari OB sebagai Tukang Foto Kopi.

Menjadi tukang foto kopi merupakan sebuah prestasi bagi Houtman, tetapi Houtman tidak cepat berpuas diri. Disela-sela kesibukannya Houtman terus menambah pengetahuan dan minat akan bidang lain. Houtman tertegun melihat salah seorang staf memiliki setumpuk pekerjaan di mejanya. Houtman pun menawarkan bantuan kepada staf tersebut hingga membuat sang staf tertegun. “bener nih lo mo mau bantuin gua” begitu Houtman mengenang ucapan sang staff dulu. “iya bener saya mau bantu, sekalian nambah ilmu” begitu Houtman menjawab. “Tapi hati-hati ya ngga boleh salah, kalau salah tanggungjawab lo, bisa dipecat lo”, sang staff mewanti-wanti dengan keras. Akhirnya Houtman diberi setumpuk dokumen, tugas dia adalah membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu. Stempel tersebut harus berada di dalam kolom tidak boleh menyimpang atau keluar kolom. Alhasil Houtman membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena dia sangat berhati-hati sekali. Selama mengerjakan tugas tersebut Houtman tidak sekedar mencap, tapi dia membaca dan mempelajari dokumen yang ada. Akibatnya Houtman sedikit demi sedikit memahami berbagai istilah dan teknis perbankan. Kelak pengetahuannya ini membawa Houtman kepada jabatan yang tidak pernah diduganya.

Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA.

Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, “jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga” begitu rekan sesama OB menggugat.

Houtman tidak patah semangat, dicibir teman-teman bahkan rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.

19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia.

Sampai dengan saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang.



Cerita Sukses Seorang Mochtar Riady

Cerita Sukses Seorang Mochtar Riady

Mochtar Riady :
Orang banyak mengenal Mochtar Riady sebagai seorang praktisi perbankan jempolan dan seorang konglomerat yang visioner, pandangannya yang jauh ke depan dan sarat dengan filosofi menjadi panutan banyak para pengusaha dan para pelaku pasar. Kali ini kita akan menyoroti jalannya meniti sukses,yang tentu saja tidak semudah dibayangkan oleh banyak orang.Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. 

Ketertarikan Riady yang dilahirkan di Malang pada tanggal 12 mei 1929 ini disebabkan karena setiap hari ketika berangkat sekolah, dia selalu melewati sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank yang berpakaian parlente dan kelihatan sibuk. Riady adalah anak seorang pedagang batik. Pada tahun 1947, Riady ditangkap oleh pemerintah Belanda dan di buang ke Nanking, Cina, di sana ia kemudian mengambil kuliah filosofi di University of Nanking. Namun karena ada perang, Riady pergi ke Hongkong hingga tahun1950 dan kemudian kembali ke Indonesia. 

Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, namun ayahnya tidak mendukung karena profesi bankir menurut ayahnya hanya untuk orang kaya, sedangkan kondisi keluarga mereka saat itu sangat miskin. Pada tahun 1951 ia menikahi seorang wanita asal jember, oleh mertuanya, Riady diserahi tanggungjawab untuk mengurus sebuah toko kecil. Dalam tempo tiga tahun Riady telah dapat memajukan toko mertuanya tersebut menjadi yang terbesar di kota Jember. Cita-citanya yang sangat ingin menjadi seorang banker membuatnya untuk memutuskan pergi ke Jakarta pada tahun 1954, walaupun saat itu dia tidak memiliki seorang kenalan pun di dan ditentang oleh keluarganya. Riady berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi, namun akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas.

Untuk mencari relasi, Riady bekerja di sebuah CV di jalan hayam wuruk selama enam bulan, kemudian ia bekerja pada seorang importer, di waktu bersamaan ia pun bekerjasama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil. Sampai saat itu,Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, di setiap kali bertemu relasinya, ia selalu mengutarakan keinginannya itu. Suatu saat temannya mengabari dia jika ada sebuah bank yang lagi terkena masalah dan menawarinya untuk memperbaikinya, Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut walau saat itu dia tidak punya pengalaman sekalipun. Riady berhasil meyakinkan Andi Gappa,pemilik bank 

Kemakmuran yang bermasalah tersebut sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur di bank tersebut.Di hari pertama sebagai direktur, Riady sangat pusing melihat balance sheet, dia tidak bisa bagaimana cara membaca dan memahaminya, namun Riady pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Sepanjang malam dia mencoba belajar dan memahami balance sheet tersebut,namun sia sia, lalu dia meminta tolong temannya yang bekerja di Standar Chartered Bank untuk mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.Akhirnya dia berterus terang thd para pegawainya dan Pak Andi Gappa, tentu saja mereka cukup terkejut mendengarnya.Permintaan Riady pun untuk mulai bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari bagian kliring, cash, dan checking account. 

Selama sebulan penuh Riady belajar dan akhirnya ia pun mengerti tentang proses pembukuan, dan setelah membayar seorang guru privat ia akhirnya mengerti apakah itu akuntansi. Maka mulailah dia menjual kepercayaan, hanya dalam setahun bank Kemakmuran mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat. Setelah cukup besar, pada tahun 1964, Riady pindah ke Bank Buana, kemudian di tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia.
Mochtar Riady hampir selalu sukses dalam mengembangkan sebuah bank, dia memiliki filosofi tersendiri yang ia sebut sebagai Lie Yi Lian Dje. Lie berarti ramah, Yi memiliki karakter yang baik, Lian adalah kejujuran sedangkan Dje adalah memiliki rasa malu.Visi dan pandangan Riady yang jauh ke depan seringkali membuat orang kagum, dia dapat dengan cepat membaca situasi pasar dan dengan segera pula menyikapinya.Salah satu contohnya ketika dia berhasil menyelamatkan Bank Buana tahun 1966. 

Saat itu Indonesia sedang mengalami masa krisis karena Indonesia berada pada masa peerubahan ekonomi secara makro, ketika itu Riady sedang berkuliah malam di UI, di situ dia dikenalkan dengan beberapa pakar ekonomi seperti Emil Salim, Ali Wardhana,dkk. Riady segera sadar dan segera mengubah arah kebijakan Bank Buana.Pertama, dia menurunkan suku bunga dari 20 % menjadi 12 %, padahal pada waktu itu semua bank beramai-ramai menenaikkan suku bunganya.

Karena suku bunga yang rendah tersebut maka para nasabah yang memiliki kredit yang belum lunas segera membayar kewajibannya. Sedangkan para usahawan yang akan meminjam diberi syarat ketat khususnya dalam hal jaminan, namun karena bunga yang ditawarkan Bank Buana sangat rendah disbanding yang lain maka banyak debitur yang masuk dan tak ragu untuk memberikan jaminan. Dengan cara itu Bank Buana menjadi sehat padahal pada waktu itu banyak klien dan bank yang bangkrut. 

Dengan otomatis orang mengenal siapa Mochtar Riady.Mochtar Riady yang lahir di Malang, Jawa Timur 12 Mei 1929 adalah pendiri Grup Lippo, sebuah grup yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah seluruh karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu orang. Aktivitas perusahaannya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hadir di kawasan Asia Pasifik, terutama di Hong Kong, Guang Zhou, Fujian, dan Shanghai.

Sejarah Grup Lippo bermula ketika Mochtar Riady yang memiliki nama Tionghoa, Lie Mo Tie membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada 1981. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di Bank Central Asia, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan meninggalkan Bank Panin. Di BCA Mochtar mendapatkan share sebesar 17,5 persen saham dan menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong. Aset BCA ketika Mochtar bergabung hanya Rp 12,8 miliar. Mochtar baru keluar dari BCA pada akhir 1990 dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp 5 triliun.

Bergabung dengan Hasyim Ning membuat ia bersemangat. Pada 1987, setelah ia bergabung, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen menjadi Rp 257,73 miliar. Hal ini membuat kagum kalangan perbankan nasional. Ia pun dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Dua tahun kemudian, pada 1989, bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan semenjak saat itu lahirlah Lippobank. Inilah cikal bakal Grup Lippo.Saat ini Group Lippo memiliki lima cabang bisnis yakni :

1. Jasa keuangan : perbankan, reksadana, asuransi, manajemen asset,sekuritas

2. Property dan urban development : kota satelit terpadu, perumahan, kondominium, pusat hiburan dan perbelanjaan, perkantoran dan kawasan industri.

3. Pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi.

4. Bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini juga aktif memproduksi komponen elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan komponen otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel persneling.