Sabtu, 03 Oktober 2009

TEKNIK PENGUMPULAN DATA TEKNIK SAMPLING

A. PENDAHULUAN
Diskripsi: pemahaman tentang metode pengumpulan data, jenis-jenis metode pengumpulan data serta sifat-sifatnya, populsi dan sampling, teknik sampling parametrik dan non parametrik.
Tujuan Instruksional:
Setelah mempelajari topik ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. menyebutkan bebebara teknik pengumpulan data,
2. menjelaskan jenis metode pengumpulan data dengan melihat kelemahan dan kelebihannya
3. menyebutkan definisi sampling dari suatu populasi
4. membedakan jenis-jenis sampling parametrik dalam penelitian
5. membedakan jenis-jenis sampling non parametrik dalam penelitian

B. PENYAJIAN
Metode Pengumpulan Data
Marilah kita amati dan kita evaluasi kemungkinan untuk memperoleh data. Beberapa metode pengumpulan data :
1. Sumber Dokumentasi
2. Observasi
3. Angket
4. Wawancara
5. Tes

Sumber dokumentasi
Sumber dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data secara dokumentasi. Harus diselidiki terlebih dahulu apakah sudah ada peneliti menggunakan data tersebut untuk keperluan suatu topik penelitian, apakah topik yang akan diselidiki sekarang mempunyai kemiripan. Bila ya, kajian mana yang perlu ada perbaikan atau perlu mendapatkan penekanan.
Keuntungan mengunakan data dokumentasi
a. Data dokumentasi dapat memberikan informasi akurat, dimana ditempat lain sulit atau tidak mungkin mendapatkannya.
b. Sebagai suatu data informasi mudah didapatkan. Hal tersebut dapat menghemat waktu dan penggunaan laboratorium.
Kelemahan menggunakan data dokumentasi
a. Jika peneliti tidak hati-hati, kekeliruan dalam mengutip data akan menimbulkan kepalsuan dalam informasi dan ketidakcocokan pada tujuan yang diteliti.
b. Kemungkinan pengutipan data tidak akurat disebabkan tinjauan populasi berbeda.
c. Ada kemungkinan data sudah usang akibat perubahan di masyarakat terlalu cepat.
d. Data bersifat pasif tidak bisa mengembangkan dengan situasi yang ada.

Observasi
Observasi adalah metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data. Penggunanan metode ini sangat dipengaruhi oleh interesnya sang peneliti. Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan .
Keuntungan Observasi
a. Pada kasus dimana perolehan data dengan metode lain kurang memuaskan dapat dipertegas dengan observasi lapangan sehingga menjadi lebih akurat.
b. Dalam waktu yang bersamaan peneliti dapat dengan mudah mengambil responden yang mungkin dengan pertimbangan khusus untuk mengambil tidakan (mengganti atau mengulangi).
Kelemahan Observasi
a. Akan sangat mudah terjadi bias dalam pelaporan hasil observasi, karena data yang diperoleh bersifat Subyektif.
b. Apabila tujuan yang diteliti ingin mengungkap kejadian masa lalu maka dengan metode observasi tidak bisa digunakan.
Angket
Angket adalah bentuk pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun sedemikian urut, untuk dapat dijawab oleh responden. Pertanyaan biasanya dilengkapi dengan petujuk yang jelas. Ada kemungkinan muncul pertanyaan yang membingungkan, ada kemungkinan mendapat jawaban yang menyimpang atau bahkan tidak terjawab. Pengembalin hasil angket yang telah dijawab juga merupakan suatu masalah tersendiri seyogyanya perlu ada motivasi-motivasi khusus yang mendorong responden mengembalikan angket.
Keuntungan angket.
a. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
b. Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
c. Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
d. Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.
Kelemahan angket.
a. Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
b. Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
c. Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan dilain nomor.
d. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakag sudah responden sudah terjawab atau belum.
e. Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden menjawab.
Harapan karakteristik pertanyaan pada angket
1. Tujuan yang akan diteliti harus jelas disusun dalam pertanyaan.
2. Konfidensial : Data yang diberikan responden merupakan rahasia informasi yang dapat dipercaya.
3. Anonim : Nama dari responden seyogyanya bukan menjadi masalah yang penting dalam penelitian.
4. Pertanyaan mudah dipahami oleh responden.
5. Spesifik : Pertanyaan harus dirumuskan secara spesifik dan jelas.
6. Ambigiositas : Bila pertanyaan bersifat mendua arti akan menyulitkan bagi responden untuk menjawabnya.
Contoh : Anda suka naik gunung dengan sepeda dan naik kuda?
Disini dua pertanyaan ditanyakan bersama.
7. Faktual : Pertanyaan seyogyanya bersifat meminta fakta bukan opini.
Contoh : beberapa orang terbunuh dalam peperangan itu?(fakta)
Bagaimana pendapat anda pada pembunuhan itu. (opini)
8. Ketidakjelasan atau kesamaran : Pertanyaan seyogyanya tidak mengandung ketidak jelasan atau samar-samar keraguan.
Contoh : Pada suatu pertandingan sepak bola, anda suka bila ada taruhannya?
9. Pertanyaan seyogyanya tidak memberi petunjuk responden terarah pada suatu masalah tertentu.
Contoh : Bukankah anda berfikir bahwa menambah dosis obat yang diminum membahayakan, bukan?
10. Pertanyanan hendaknya tidak mempersukar responden untuk menjawabnya.
Contoh : Berapa kali anda setiap hari mandi atau sikat gigi?
11. Pertanyaan hendaknya jangan bersifat pribadi. Kecuali kalau perlu sekali, hindari pertanyaan yang bersifat pribadi.
Contoh : Apakah anda suka kawin lagi ?
12. Pertanyaan hendaknya tidak terlalu panjang, seyogyanya singkat dan jelas.
13. Petanyaan hendaknya besifat logis.
Tanpa bertanya “apakah anda mempunyai TV?” Sudah ditanya “Program TV apa yang anda suka?”
Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang langsung berhubungan dengan responden. Hubungan bisa ditempuh secara langsung atau melalui pembicaraan telepon atau melalui internet.
Keuntungan dengan wawancara
a. Hubungan secara personal, akan memperoleh data secara langsung, cepat dan ekonomis.
b. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
c. Metode ini bersifat fleksibel, mudah menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi.
Kelemahan dengan wawancara
a. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b. Biayanya lebih mahal
c. Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara.
Tes
Metode pengumpulan data dengan tes adalah responden diberikan soal-soal yang harus dikerjakan. Data yang diperoleh berupa ukuran kemampuan masing-masing responden.
Keuntungan dengan tes
a. Dengan tes akan bersifat obyektif mengetahui kemampuan responden.
b. Daya pembanding antar responden dapat dengan mudah diketahui
c. Data dapat diperoleh secara serentak bersama.
Kelemahan dengan tes
b. Data yang diperoleh sifatnya terbatas pada pengukuran tingkat kemampuan.
c. Responden yang diberi tes harus bersifat homogen dan berada pada tingkatan yang relatif sama.

C. Populasi dan Sampling
Menurut Sugiyono (1997), Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulan.
Pengambilan data seperti sensus yaitu seluruh responden populasi akan muncul berbagai masalah yaitu soal biaya, tenaga, waktu. Sehingga cenderung orang melakukan pengambilan contoh beberapa anggota populasi yang mewakili secara representatif terhadap populasi, dalam hal ini disebut sampling.
Pertimbangan melakukan sampling pada penelitian :
1. Melakukan identifikasi unsur awal, penentuan sumber informasi.
2. Setiap elemen sampel dipilih untuk melengkapi,memperluas menguji informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
3. Perbaikan yang kontinu selama proses penelitian.
4. Penentuan pembatasan sampel bila data sudah cukup.
5. Pertimbangan efisiensi tenaga, biaya, dan waktu.

Teknik-teknik pengambilan sampel akan dibahas pada sajian berikut. Teknik sampling dibedakan.
1. Teknik Probabilitas Sampling
a. Sample random sampling
b. Proporsional stratisfied random sampling
c. Disproporsional stratisfied random sampling
d. Area (cluster) sampling
2. Teknik Non probabilitas
a. Sampling sistematis
b. Sampling kuoto
c. Sampling aksidental
d. Purposive sampling
e. Sampling jenuh
f. Snowball sampling
g. Sampling sequenal

Teknik Probabilitas Sampling
1. Sample Random Sampling
Disini pengambilan Sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan status yang ada dalam populasi. Masing-masing anggota mempunyai peluang sama untuk terambil. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Prosedur penarikannya bisa dilakuakn melalui :
a. cara mengundi atau lotere
b. cara menggunakan tabel angka acak
Untuk menentukan ukuran sampel n, merupakan salah satu hal penting dalam studi sampling. Semakin besar ukuran sampel adalah semakin baik karena akan menambah informasi. Resikonya semakin besar sampel ongkos yang diperlukan semakin besar.
Ada banyak cara dalam menentukan ukuran sampel. Hal ini paling sederhana dan praktis yaitu dengan tabel dan nomogram. Tabel yang diberikan disini dari tabel
2. Proportionale Homogen Random Sampling
Apabila populasi bersifat homogen dan berada pada kondisi kelas-kelas, maka untuk pertimbangan pengacakan supaya tidak mengubah komposisi kelas yang sudah homogen tersebut dipertimbangkan cukup mengacak kelasnya. Sebagai contoh pada suatu penelitian pembelajaran di kelas VII suatu SMP yang memiliki 10 kelas. Diasumsikan ke sepuluh kelas tersebut sudah homogen. Apabila akan memilih dua kelompok saja dijadikan sampel, maka disini cukup mengacak 10 undian untuk diambil 2 undian.
3. Proportionale Stratified Random Sampling
Apabila pengambilan sampel, dari populasi yang mempunyai varian cukup besar, diatasi dengan memperbesar ukuran sampel, n. Dengan memperbesar ukuran sampel n, akan berakibat meningkatkan biaya. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan teknik sampling strata.
Kriteria yang terbaik untuk dipergunakan sebagai dasar stratifikasi adalah variabel yang akan diteliti. Jika hal ini dalam praktek tidak dapat dilakukan, maka stratifikasi dapat dilakukan menggunakan perubah lain yang dianggap peneliti memiliki korelasi yang erat dengan variabel yang akan diteliti tadi.
Dari strata yang terbentuk, maka penarikan sampel dilakukan secara acak pada tiap strata.
4. Proportionale Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan hampir sama dengan teknik nomor b. Disini digunakan apabila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalkan Pegawai dari PT tertentu mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SLTA dan 700 orang SLTP. Dengan pertimbangan tertentu maka untuk melakukan sampling mereka yang lulus S2 dan S3 diambil semua. Yang lainnya diperlakukan seperti pada proporsionale Stratified sampling.
5. Cluster Sampling(Area Sampling)
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnnya peneliti akan menduga rata-rata pendapatan seseorang pakai sampling sederhana maupun sampling strata butuh daftar penghasilan perorang. Hal ini tambah biaya. Wilayah tersebut dibagi per unit-unit yang kecil sesuai kelasnya. Dari kelas-kelas tersebut diambil sample dengan teknik random sampling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar