Cara Mengenali Apakah Sebuah Ponsel Bisa Dijadikan Modem Atau Tidak
Saat ini rasanya hampir semua provider GSM dan CDMA di tanah air memiliki layanan akses data yang bisa kita gunakan untuk mengakses internet. Ada yang mematok tarif per kilobyte, per durasi, dan bahkan men-support keduanya. Harganya pun semakin hari semakin murah kalau saya perhatikan, saat ini dengan iuran sekitar 100 ribuan / bulan saja kita sudah bisa menikmati layanan akses data unlimited, walaupun ya kadang-kadang koneksinya suka lambat kalau pas jam-jam sibuk, tapi lumayan lah untuk harga 100 ribu / bulan.
Untuk bisa mengakses internet menggunakan layanan akses data yang disediakan oleh provider GSM atau CDMA dari komputer kita maka kita butuh modem khusus untuk GSM atau CDMA. Modem untuk GSM dan CDMA ini sekarang bisa kita temui dengan mudah di toko-toko komputer, bentuknya sih kebanyakan mirip flashdisk. Harganya pun bervariasi, modem GSM yang sudah support HSDPA harganya antara 600 ribu - 2 jutaan, tergantung merk dan spesifikasi, nah kalau yang CDMA lebih murah, antara 500 ribu - 1 jutaan, juga tergantung merk dan spesifikasi.
Saya sudah cukup lama menggunakan layanan akses data dari provider GSM untuk mengakses internet, hampir 2 tahun mungkin ya. Selama ini saya memanfaatkan ponsel yang saya miliki sebagai modem, lumayan lah jadi saya tidak perlu mengeluarkan dana ekstra untuk beli modem. Nah.. yang ingin saya share kali ini adalah bagaimana cara mengenali apakah sebuah ponsel bisa dijadikan modem atau tidak.
Biasanya sebuah ponsel yang bisa dijadikan modem memiliki aplikasi browser di dalamnya, ada fitur untuk mengaktifkan dan menonaktifkan akses data, memiliki sambungan untuk koneksi ke device lain (bluetooth, kabel USB, atau infrared), dan dilengkapi dengan CD driver. Ponsel yang memiliki fitur-fitur seperti yang saya sebut tadi biasanya bisa kita sambungkan ke komputer dan kita jadikan sebagai modem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar